Peran Cendekiawan
Sepertinya hanya kaum cendekiawan yang
mampu menperbaiki negeri ini, sebagaimana sejarah membuktikan kepada kita bahwa
begitu gagah berani para pejuang kita melakukan perlawanan terhadap kaum
penjajah yang tersebar dihampir setiap pelosok tanah air tetapi selalu saja
kandas. Namun ketika beralih kepada gerakan intelektual hadirnya Budi Utomo di antaranya
yang kemudian melahirkan Sumpah Pemuda dan berikutnya melahirkan pernyataan
kemerdekaan bangsa Indonesia, selama rentang waktu
kurang lebih dua puluh tahun. Hingga para kaum cendekiawan tersebut merumuskan
arah dan landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sekarang
dikalangan kaum cendekiawan seakan masing masing mengambil jarak, mengamankan
dirinya masing-masing kendati mereka pun tahu bahwa negara bangsa ini dalam
keadaan yang memprihatinkan. Memang dibutuhkan seorang “dirigen” yang sanggup
menyatukan nada-nada (keahlian) cendekiawan ini hingga melahirkan irama
kehidupan yang membahagiakan bagi rakyat. Ibarat dirigen angklung setiap
angklung punya nada masing-masing, namun dengan kemampuan dirigen dapat
memadukan nada-nada angklung tersebut hingga melahirkan irama lagu yang
mengagumkan.
Gerakan kaum
cendekiawan ini sungguh sangat dinanti masyarakat bangsa, jangan sampai narasi
negara bangsa ini diwarnai oleh aktor dari luar. Bukankah bangsa ini dapat
berubah ke arah yang lebih baik oleh kekuatan bangsanya sendiri. Berubahkah
atau punah?*
Status
Facebook, Selasa, 31 Juli 2018
Komentar
Posting Komentar